Negara Maju dan Negara Berkembang
A. Pengertian Negara Maju dan Negara
Berkembang
Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan
istilah “negara maju” dan “negara berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan
penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas
hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki
kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang
adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara
maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara)
Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan
yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika
Selatan (Latin). Di kawasan Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang,
Australia, Korea Selatan dan Selandia Baru. Tolok ukur atau indikator dalam
penggolongan negara sebagai negara maju atau negara berkembang sebagai berikut.
1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan
perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan
rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki
pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan
perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan
perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara
tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena
dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa
tidak aman.
2. Jumlah Penduduk Miskin
Tingkat
kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan. Suatu
negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah
sedikit saja.
3. Tingkat Pengangguran
Salah satu
ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah tingkat
pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya
di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.
4. Angka
Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Salah satu
ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka
kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi
dan ibu melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk mampu membeli makanan
yang bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan dan obatobatan yang memadai.
Sebaliknya di negara berkembang angka kematian bayi dan ibu melahirkan relatif
tinggi. Hal ini disebabkan penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi,
tidak mampu membeli pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang memadai, karena
pendapatannya rendah.
5. Angka Melek Huruf
Angka melek
huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu negara
dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya
rendah.
Selain 5
indikator tersebut di atas, masih terdapat beberapa indikator untuk membedakan
negara maju dan negara berkembang. Indikator tersebut adalah: tingkat
pendidikan, usia harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan dan lain-lain.
B. Ciri-Ciri
Negara Maju dan Berkembang
Negara dapat
dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya antara lain
adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara
maju antara lain sebagai berikut:
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
9. Angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas tinggi.
Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagi berikut:
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga.
2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
4. Pendapatan relatif rendah.
5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Angka harapan hidup rendah.
10. Intensitas mobilitas rendah.
C Beberapa
Negara Maju dan Negara Berkembang
1. Negara Maju
Untuk
melihat tingkat kemakmuran suatu negara, dapat dilihat dari aspek kependudukan
dan ekonomi negara tersebut. Antara negara maju dan negara berkembang terdapat
keadaan yang bertolak belakang pada aspek kependudukan dan aspek ekonomi.
Bandingkan data-data kependudukan dan ekonomi antara negara maju dan negara
berkembang di bawah ini!
2. Negara Berkembang
Dari
data-data di atas dapat kita bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi
negara maju dan negara berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda
0,3 % per tahun, sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka Harapan hidup
di Belanda 78,7 tahun, sedangkan di India 63,5 tahun. Angka kelahiran di
Belanda 1,7, sedangkan di India 2,9. Angka kematian bayi di Belanda 4,8,
sedangkan di India 61,6. Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620 US$,
sedangkan di India 720 US$. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kualitas hidup penduduk di negara maju seperti Belanda jauh lebih baik daripada
kualitas hidup di negara berkembang seperti India. Negara maju memiliki
pendapatan perkapita relativ lebih tinggi daripada negara berkembang. Implikasi
dari pendapatan perkapita yang tinggi adalah kemampuan untuk membeli bahan
makanan yang lebih bergizi dan memadai. Selain itu kemampuan membeli pelayanan
kesehatan, obat-obatan pelayanan pendidikan juga lebih baik daripada yang
pendapatan perkapitanya rendah.
NEGARA MAJU
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati
standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang
merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara berkembang.
Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya
alam (seperti Nauru melalui pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan
industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki
status 'maju'.
Pengamat dan teoritis melihat alasan yang berbeda
mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak) menikmati perkembangan ekonomi yang
tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan kombinasi
perwakilan pemerintah (atau demokrasi), sebuah model ekonomi pasar bebas, dan
sedikitnya atau ketiadaan korupsi. Beberapa memandang negara kaya menjadi kaya
karena eksploitasi dari negara miskin di masa lalu, melalui imperialisme dan
kolonialisme, atau di masa sekarang, melalui proses globalisasi.
Negara yang memiliki GDP (gross domestic products)
sebesar USD 918,978 Milyar ini juga selama 5 tahun terakhir memiliki pendapatan
perkapita sebesar USD 40.836. Selain itu, negara ini juga menduduki
rangking tertinggi di dunia dalam kualitas hidup masyarakatnya.
BELANDA
Belanda memiliki standar pendidikan yang tinggi serta
menjadi acuan standar literatur bagi negara - negara lain di dunia ini. Keadaan
ekonomi Belanda yang stabil serta masyarakatnya yang menduduki rangking sebagai
masyarakat yang paling bahagia du dunia lah yang membuat Belanda berhasil masuk
ke dalam kategori negara termaju
KANADA
Kanada menduduki peringkat kedua
sebagai negara terbesar di dunia setelah Rusia dan berbatasan secara langsung
dengan Amerika Serikat. Masyarakat Kanada terkenal sebagai masyarakat yang
emmiliki tingkat pendidikan yang sangat tinggi serta memiliki kecerdasan yang
diatas rata - rata.
NEGARA BERKEMBANG
Negara
berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan
negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor
industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human
Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya
pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang
adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara
gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara
negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
Contoh Profil
Negara - Negara Sedang Berkembang:
MESIR
Mesir merupakan negara terbesar di wilayah Afrika
Utara, tepatnya di antara 22°LU - 32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas negara ini
mencapai 997.739 km² dengan jumlah penduduk sekitar 76.117.430 jiwa. Rata -
rata kepadatan penduduk di Mesir mencapai 77 jiwa/km². Wilayah Mesir yang luas
tersebut kebanyakan didominasi gurun yang tidak layak untuk dijadikan tempat
tinggal, sehingga penduduknya memusat di wilayah lembah Sungai Nil dan di
pesisir pantainya. Adanya penduduk asli yang tinggal secara nomaden di daerah
gurun menyebabkan Mesir mengalami ketimpangan dalam hal penyebaran penduduk dan
pendapatannya. Meskipun memiliki banyak devisa, namun pendapatan perkapita
penduduknya hanya mencapai 1.350 US dollar.Pendapatan tersebut didukung oleh
beberapa kegiatan perekonomian berikut ini :
Pertanin
Sektor
pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara Mesir. Meskipun didominasi
wilayah gurun, namun Mesir mendapatkan berkah dari adanya aliran Sungai Nil
yang menyuburkan kawasan lembah dan deltanya. Mesir terkenal sebagai penghasil
kapas, gandum, kurma, zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas). Seiring
dengan dibangunnya proyek raksasa bendungan Aswan, maka pertanian Mesir semakin
maju. Saat ini produk pertaniannya semakin berkembang dengan menghasilkan
berbagai jenis buah - buahan, sayuran, padi, tebu, dan rumput-rumputan untuk
makanan ternak.
Peternakan
dan Perikanan
Selain
sebagai petani, masyarakat tradisional Mesir juga banyak yang hidup dari
beternak secara nomaden. Jenis hewan ternak yang dikembangkan secara
tradisional adalah domba, biri - biri, dan unta. Salah satu dampak pembangunan
bendungan Aswan adalah mampu mendukung kegiatan peternakan, sehingga saat ini
banyak peternak yang mulai mengembangkan ternaknya dengan cara - cara modern.
Adapun perikanan dibedakan atas perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan
laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah dan perairan Laut Tengah,
sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai Nil dan di kawasan
bendungannya.
Pertambangan
Hasil
tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam yang terdapat di pantai dan
perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain
hasil tambang utama tersebut, dikembangkan juga pertambangan fosfat, bijih besi,
dan garam.
Perindustrian
Perindustrian
termasuk di dalamnya perakitan, pertambangan, dan konstruksi, memberi masukan
lebih dari 35% pendapatan nasionalnya.
Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan - bahan kimia, besi, dan minyak beserta olahannya. Hubungannya dengan negara - negara maju menyebabkan Mesir juga mulai membangun perindustrian di bidang otomotif, elektronik, barang - barang rumah tangga, dan obat - obatan. Kawasan industri utama terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona industri di sepanjang Terusan Suez.
Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan - bahan kimia, besi, dan minyak beserta olahannya. Hubungannya dengan negara - negara maju menyebabkan Mesir juga mulai membangun perindustrian di bidang otomotif, elektronik, barang - barang rumah tangga, dan obat - obatan. Kawasan industri utama terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona industri di sepanjang Terusan Suez.
Perdagangan
- Ekspor berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk olahannya kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
- Impor berupa mesin - mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan produk olahan makanan, serta bahan - bahan kimia.
Selain
memperoleh devisa dari perdagangan, Mesir juga diuntungkan dengan adanya
Terusan Suez yang membelah negaranya, yaitu dari pelayanan pelabuhan dan bea
masuk terusan
.
.
- Kairo, merupakan ibukota dan kota terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
- Alexandria, merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan, filsafat, dan agama.
- Suez, merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan berfungsi sebagai pintu masuk Terusan Suez.
- Port Said, merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai. Terletak di tepi Laut Tengah dan berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez. Di kota ini terdapat berbagai jenis industri, seperti industri kimia, pengolahan makanan, perikan.
Berdasarkan
ciri - ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di atas,
maka kalian dapat membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang
harus kalian ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita
tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula
aspek - aspek lain sebagai karakteristik atau ciri - ciri negara maju seperti
yang telah diuraikan di depan. Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab.
Negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan
kebutuhan masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier.
Akan tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini
dikarenakan masih adanya aspek - aspek lain yang menunjukkan ciri - ciri negara
berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang
tinggal di daerah pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang
mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber
daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa - bangsa Barat, khususnya Amerika
Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah
faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang menyebabkan
penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal. Lain
halnya dengan Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki
tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di
daerah perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan
jasa, serta komoditas ekspor didominasi barang - barang hasil produksi. Hal -
hal tersebut menjadikan Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan
ciri - ciri negara maju dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam
bukunya yang berjudul Perkembangan Ekonomi Negara - Negara Berkembang membagi
wilayah negara - negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara
untuk menyebut negara - negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut negara -
negara berkembang. Dalam perkembangannya, adanya tahapan perkembangan suatu
negara telah menggeser pola tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di
kawasan Selatan yang dapat dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan
kondisi fisik, sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya.
Negara - negara di wilayah Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu
Australia dan Selandia Baru. Berdasarkan peta berikut, terlihat bahwa mayoritas
negara maju pada umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas garis
hitam), antara lain, negara - negara di kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia
Timur, dan Amerika Utara, sedangkan negara - negara maju di belahan bumi
Selatan adalah Australia dan Selandia Baru. Adapun negara - negara berkembang
pada umumnya berada di sebelah Selatan dari negara - negara maju (di sebelah
bawah garis hitam) tersebut, antara lain di sebagian besar wilayah Asia,
Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Satu - satunya negara yang tidak
dapat digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada peta berikut adalah
Singapura karena wilayahnya terlalu kecil dan dikelilingi oleh negara - negara
yang sedang berkembang.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang
Indonesia termasuk salah satu negara berkembang.
Seperti juga negara berkembang lainnya, Indonesia menghadapi masalah ekonomi
yang sama. Kemiskinan terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran meningkat,
tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah, dan distribusi pendapatan tidak
merata.
Di kota besar seperti Jakarta, keadaan seperti
ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup kurang
beruntung terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Oleh karena pendapatan
yang diperoleh sangat rendah, anaknya tidak dapat disekolahkan sehingga tingkat
kecerdasan anak tersebut tidak berkembang. Hal ini juga menimbulkan kesenjangan
ekonomi yang tajam antara orang yang berpenghasilan tinggi dan orang yang
berpenghasilan rendah.
- : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta
kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbeda dengan
negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam
menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun
pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin
dengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan
pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah
daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan
nantinya dihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih
dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.
- : Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat berhubungan
dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalah
keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilatas-fasilitas umum, dan
rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan
Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya dengan
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan
pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar, seperti gedung
sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang
memerlukan bantuan biaya sekolah.
- : Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang
dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan lapangan pekerjaan.
Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan antara jumlah angkatan
kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini biasa terjadi karena
negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahan struktur
ekonomi dari negara agraris menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di sector
agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector
industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk
lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah
pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja
memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja
biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui program
ini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian
untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
- : Kekurangan
Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara
yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya
menghambat percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan kesukaran
negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian
memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami kesulitan yang sama,
yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat
pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah
menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan
saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi,
diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah
meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.
Masalah lain yang dihadapi negara berkembang
adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pendapatan.
Contohnya di Indonesia, perekonomian terkonsentrasi di kota-kota besar,
terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hak penguasaan sector
industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini
disebabkan sistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga
potensi daerah kurang diperhatikan.
Melalui perubahan sistem perundang-undangan
pemerintah Indonesia mulai memperbaiki sistem perekonomian negara. Sistem
perundang-undangan yang memihak praktik monopoli mulai dihapus. Di samping itu,
untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah,
diberlakukan undang-undang otonomi daerah. Daerah diberi kebebasan untuk
mengembangkan potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu campur tangan
dalam urusan rumah tangga pemerintah daerah.
Masalah Ekonomi di Negara Maju
Kota Tokyo di Jepang terkenal dengan
masyarakatnya yang disiplin dan teratur. Setiap jalan diatur sedemikian rupa
sehignga terlihat rapih, begitu pun gedung-gedung dibangun dengan teratur.
Meskipun sudah terbiasa dengan budaya disiplin
dan teratur, tetapi tetap saja negara-negara maju menghadapi berbagai masalah
ekonomi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
- : Tenaga kerja
negara berkembang masuk ke negara maju
Negara maju memiliki pertumbuhan penduduk yang
lambat atau bahkan berangka satu (zero population growth) sehingga negara maju
kekurangan tenaga kerja. Meskipun di negara maju peraturan ketenagakerjaan
sudah baik, tetapi tetap saja arus masuk tenaga kerja dari negara berkembang ke
negara maju membawa dampak negative. Hal ini disebabkan perbedaan budaya antara
penduduk asli dan penduduk pendatang. Dampak negative itu diantaranya, terjadi
bentrokan fisik atau konflik sosial lain antara penduduk asli dan penduduk
pendatang.
- : Produk negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang banyak masuk kenegara
maju. Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan perdagangan antarnegara semakin
berkurang. Produk negara berkembang seperti dari Cina dan Taiwan banyak beredar
dipasar negara Eropa sehingga konsumen lebih banyak memiliki pilihan produk.
Produk cina dan Taiwan tidak kalah bersaing dari segi inovasi maupun
kualitasnya. Produk-produk cina dan Taiwan biasanya lebih murah sehingga dapat
mengancam produk-produk eropa yang biasanya lebih mahal harganya.
- : Investasi negara
maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara maju yang menanamkan
investasi di negara berkembang. Mereka berusaha menghindari pajak yang tinggal
di negaranya sendiri dan berusaha untuk menghemat biaya produksi. Disamping
itu, negara berkembang merupakan pasar potensial bagi produk-produk dari luar
negeri. Jika pengusaha dari negara maju membuka perusahaan di negara
berkembang, tentu akan lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Hal ini jelas
akan lebih mempermudah sistem pemasarannya. Akibat langsung dari
pengusaha negara maju yang berinvestasi di negara berkembang adalah menurunnya
tingkat investasi di negara maju tersebut.
- : Kerusakan lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa negara berkembanglah
yang banyak membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut dapat dimaklumi karena
memang sebagian besar negera berkembang belum memiliki peraturan yang jelas
mengenai pencemaran lingkungan. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya
benar karena banyak juga pengusaha dari negara maju yang mengeruk sumber daya
alam sebesar-besarnya untuk keperluan produksi. Bahkan, ada pengusaha
dari negara maju yang mengambil sumber daya alam dari negara berkembang tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan.